Terkait Gas lpg 3kg yang hilang dan mahal di pasaran, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Solok Tamron, SE Dt Rajo Alam saat di konfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (19/7/2023) menyampaikan, bahwa ia bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkup Pemko Solok sudah melakukan rapat dan sesuai kesepakatan dalam waktu dekat akan di adakan sidak dan pemanggilan agen dari Pertamina.
Dari hasil pertemuannya pertamina menyatakan bahwa pasokan gas tidak ada berkurang atau Normal jumlahnya seperti biasa, namun menurut informasinya hilang dititik pengecer.
Menurut observasi tim dilapangan ternyata jumlah yang dikirim ( quantity gas 3kg) berdasarkan jumlah masyarakat miskin di tahun 2015, dan terus di update sampai update terakhir ditahun 2020, sehingga Kota Solok yg semula 1 agen menjadi 2 agen, tetapi tetap tidak memenuhi kebutuhan semua masyarakat karna sasarannya adalah masyarakat miskin yang terdata tersebut namun tidak tepat sasaran.
Tamron juga menyampaikan fenomena yang terjadi saat ini, pemakaian gas elpiji 3 kg tersebut tidak lagi tepat sasaran karena ada orang kaya yang pake Pajero sudah jadi miskin , ada rumah makan besar juga didapurnya terdapat tabung bertuliskan untuk masyarakat miskin, ada juga loundry yang kian merebak atau hadir di Kota Solok juga memakai tabung 3kg, Kandang ayam juga pake tabung 3kg dan masih banyak usaha lainnya, yang harusnya tabung 3 kg bukan untuk usaha tapi untuk kebutuhan rumah tangga miskin.
Dengan hilang dan mahalnya harga gas Elpiji ini , Tamron meminta semua masyarakat untuk ikut memantau jika ada saudara-saudara kita memakai tabung 3kg untuk berjualan apa lagi jualan yang sudah mapan ingatkan apakah saudara miskin???
“Pemerintah Kota Solok akan segera menindak tegas bagi pengguna tabung gas 3kg yg tidak sesuai, termasuk agen dan pangkalan nakal. Dan tugas kita mengawal pemerintah untuk menertibkan ini semua bersama dengan masyarakat saling berkolaborasi untuk saling menyampaikan,” tegas Tamron mengakhiri.(Eli)