Padang - Dalam rangka menyongsong Indonesia emas tahun 2045, tentunya harus memiliki Sumber Daya Manusia (SDA) yang unggul dan SDA tersebut, dihasilkan melalui pendidikan. Hal ini yang disampaikan oleh,
Wakil Presiden (Wapres) RI Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma'ruf Amin, saat menghadiri milad Persatuan Tarbiyah Islam (PERTI) ke 95 di auditorium Universitas Negeri Padang (UNP).
Dalam sambutannya, PERTI memiliki sejarah yang panjang dan berperan penting dalam pembangunan Indonesia.
"Dimana pendidikannya menyiapkan SDA, ya saya kira tepat sekali organisasi keagamaan menyiapkan pendidikan berkualitas,"katanya, Jumat (5/5).
Tak hanya itu, terwujudnya terbangunnya persatuan dan kesatuan terdapat bagian yang mendasar, yaitunya ukhuwah.
Disamping itu, Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin memberikan respon positif dengan mengatakan, Syekh Sulaiman Arrasuli atau yang dikenal dengan Inyiak Canduang merupakan tokoh yang memiliki rekam jejak perjuangan nyata, untuk kemerdekaan Republik Indonesia dan perkembangan dunia Pendidikan Bangsa.
"Saya mendukung usulan penetapan beliau Hadratussyekh Sulaiman Arrasuli sebagai Pahlawan Nasional," ucap Wapres Ma'ruf yang disambut riuh tepuk tangan ribuan Jemaah PERTI dan tamu undangan yang memadati Auditorim Universitas Negeri Padang (UNP).
Wapres menegaskan bahwa, Syekh Sulaiman Arrasuli selaku pendiri PERTI memiliki garis keilmuan yang sama dengan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussyekh KH. Hasyim Asy'ari dan pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan, dimana sebelumnya kedua tokoh tersebut telah terlebih dahulu ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Wapres RI menambahkan, gelar pahlawan nasional merupakan hak bagi setiap pejuang yang telah gugur dan dimasa hidupnya memang ikut berjuang demi meraih kemerdekaan Republik Indonesia dan memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti Inyiak Canduang memiliki peran pada gerakan sumpah pemuda dan kemerdekaan.
"Apalagi Syekh Sulaiman Ar-Rasuli merupakan tokoh penting dalam dunia pendidikan Islam di Minangkabau ini perlu diangkat ke tingkat nasional," sebutnya.
Diketahui, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli lahir pada 10 Desember 1871 dan wafat pada 1 Agustus 1970. Beliau adalah seorang ulama Minangkabau yang mendirikan Persatuan Tarbiyah Islamiyah.
Organisasi ini kemudian terus tumbuh dan ikut berperan penting dalam sejarah perjuangan dan pembangunan bangsa, sembari terus fokus dalam pengkaderan umat lewat wadah pendidikan Islam yang berlandaskan I’tikad Ahlussunnah wal Jama’ah dan Mazhab Syafi’iyah. (ADPSB).
Sebelumnya, Gubernur Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah, mengusulkan Syekh Sulaiman Ar-Rasuli,
ditetapkan sebagai pahlawan nasional kepada Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI).
Ia mengaku, sosok Syekh Sulaiman Arrasuli, telah beberapa kali diusulkan pihaknya untuk segera ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
"Semoga, dalam waktu dekat, gelar pahlawan nasional lekas disematkan kepada Inyiak Canduang Syekh Sulaiman Arrasuli. Perkenaan dari Bapak Wakil Presiden tentu sangat-sangat kami harapkan dalam hal ini,"ucap Gubernur Mahyeldi saat memberi sambutan acara Milad ke-95 Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) yang dihadiri Wapres RI di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP).
Ketua pengurus daerah Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd, menuturkan, dalam mengelola madrasah tarbiyah Islam menghasilkan lulusan terbaik. PERTI memiliki visi misi menyampaikan dakwah yang menyenangkan dan berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis, pendidikan, dan sosial.
Tak hanya itu, PERTI selalu menjaga persatuan kesatuan termasuk, dalam bingkai persatuan kesatuan Republik Indonesia. Tahun 2045 mewujudkan Indonesia yang berdaulat kemampuan kerjasama.
"Marilah kita bersatu bangkit bersama dan berjamaah mengharapkan Rida Allah SWT," ucapnya.
Pengurus pusat Perti Muhammad Syarfi Hutauruk, berharap Syekh Sulaiman Arrasuli atau Inyiak Canduang pantas disematkan menjadi pahlawan nasional.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Pangdam, Danrem, Kapolda, Bupati dan Wali Kota se Sumbar, dan forkopimda. Usai memberikan sambutan, Wakil Presiden RI meninggal tempat. ***