Arosuka- Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Teta Midra, S.STP, M.Si menghadiri sekaligus membuka acara sosialisasi dan Bimtek Nagari Statistik tahun 2022 di lingkup Pemerintah Kabupaten Solok. (28/11/2022)
Tampak hadir mendampingi Kadis Kominfo
- Kepala DPMN Romi Hendrawan, S.Sos., M.Si
- Plt, Kaban Bapelitbang Nafri, S.T.,M.T.,M.Sc
- Sekretaris DisKominfo Safriwal, S.Si.,M.Cio
- Kepala BPS kab solok Ir. Hilda beserta jajaran
- Camat lembang jaya Agung Satria, MTD, SIP, M.Si
- Camat sungai lasi Agus Dwiyanto Gayo, S.STP., M.Si
- Camat bukit sundi vice febrianeldi, S.STP.,M.Si
- Wali Nagari beserta operator
- dan tamu undangan lainnya
Kadis Kominfo Kab. Solok Teta Midra menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini sangat penting, dalam rangka mewujudkan Nagari Statistik di Kab. Solok. Kegiatan Ini adalah kali ke dua dilaksanakan, pertama pada tahun 2021 yang di ikuti 3 Kecamatan yaitu Kec. lembah gumanti, Kec. Kubung dan Kec. Gunung Talang. Pada tahun 2022 ini di ikuti oleh Kec. IX Koto Sungai Lasi, Kec. Lelmbang Jaya dan Kec. Bukit Sundi. Dan target pada tahun 2025, Sosialisasi Nagari Statistik tuntas untuk semua Kecamatan dan Nagari yang ada di Kab. Solok.
Nagari statistik ini adalah dalam rangka mewujudkan keterpaduan perencaanaan pelaksanaan evaluasi pengendalian pembangunan, karena kami yakin Nagari adalah pemerintah terdepan yang ada, tentu dengan adanya data yang baik dan benar, menjadi arah kerja Nagari dalam mengambil keputusan untuk program-program yang ada di Nagari tresebut. Begitu juga dengan kabupaten, provinsi dan pusat lebih maksimum dalam memberikan program dengan adanya data yang benar.
Dasar pelaksanaan kegiatan tersebut adalah pada 2021 membuat SK (surat keputusan) Bupati Solok, bahwa seluruh Nagari sudah di SK kan melalui keputusan bupati solok no. 490-350-2021 tentang penetapan 74 Nagari sebagai Nagari statistik Kab. Solok.
Ucapan terimakasih dari Plt Kaban Bapelitbang Nafri kepada Kominfo untuk terlaksananya kegiatan sosialisaisi tersebut, karena berbicara soal data, merupakan pijakan awal dalam menyusun perencanaan, perencanaan dasar untuk pengambilan keputusan baik dari tinkat Nagari, Kecamatan, kabupaten ataupun kepusat.
Apabila data yang kita ambil itu salah, maka kedepannya data tersebut juga akan salah.
Beberapa waktu yang lalu kabupaten solok dapat hibah air minum dari kementrian PUPR lebih kurang 4,6M untuk tahun 2023 di bagi dua kegiatan pertama hibah perkotaan yang penyelenggaraannya dari PDAM dan hibah air minum untuk perdesaan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Bapelitbang sudah menyampaikan data-data calon penerima, masalahnya calon penerima itu adalah masyarakat berpenghasilan rendah, hal ini telah disampaikan data by name by address, ternyata data yang di minta adalah data berbasis GPS, harus ada titik koordinat per rumah.
Pada agustus tahun 2019 dalam pidatonya presiden Jokowi mengatakan bahwa, Satu Data ini sangat penting sekali untuk kita, karena Satu Data itu menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan dan juga penyusunan perencanaan.
Oleh karena itu, Ia berterimakasih kepada dinas Kominfo untuk terobosan-terobosan yang telah di lakukan seperti dengan adanya aplikasi SINAWA, diamana ia berharap dengan aplikasi tersebut bisa membantu membuat data-data yang akurat sampai ke pemeritahan di tingkat yang paling bawah. Dan juga di harapkan aplikasi ini bisa menjadi tempat penyimpanan data yang aman dari kerusakan data, kehilangan data yang tidak sengaja maupun yang di sengaja, agar nantinya bisa terwujud Satu Data Indonesia dimana pemerintah daerah bisa menyingkronkan data dengan pemerintah pusat, sehingga data tersebut bisa digunakan untuk mengmbil kebjakan dan penyusunan perencanaan yang baik. dengan adanya Satu Data , indikator-indikator tersebut bisa di standarkan, di samakan sehingga penyaluran bantuan lebih efektif dan merata.
Menyambung hal tersebut, Sekdis Kominfo mengatakan Nagari perlu adanya data statistik, bahwasannya pembangunan di desa itu memerlukan data dan kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan.
Lanjutnya, ia mengatakan bahwa Berdasarkan gambaran dari sekretaris Nagari indudur kec. Ix koto sungai lasi, dalam perencanaan selama ini sudah ada keterlibatan data dan memang berdasarkan data itulah rencana itu di buat. Akan tetapi ketika program-program harus berkoordinasi dulu datanya dengan pihak luar sperti BPS dan Capil, ini harus di buatkan datanya.
Safriwal mengatakan kunci keberhasilan sebuah program yang di buat oleh Nagari itu berdasarkan indikator-indikator yang di rancang di awal, jadi program yang di buat itu bisa di ukur, dari perencanaannya terukur, dari pelaksanaannya terukur, sehingga keberhasilannya juga bisa terukur dan jelas. Jadi tolak ukur berhasil atau gagalnya bisa di buktikan melalui data dan angka. Dan juga data bisa mencegah terjadinya kebocoran anggaran, seperti halnya penyaluran bantuan yang merata dengan data yang valid.
Ir. Hilda selaku narasumber dari BPS Kab. Solok menyampaikan bahwa dana desa sudah bisa digunakan untuk pendataan statistic, aplikasi statistic dan petugas di bidang statistic. Pentingnya statistic di tingkat desa atau Nagari yaitu sebagai informasi dalam proses pembangunan, sesuai dengan tujuan membuat profil Nagari berdasarkan kondisi di lapangannya. Kemudian desa, Nagari kelurahan sekarang sebagai ujung tombak pembangunan di desa/Nagari, sekaligus ujung tombak pengumpulan data sectoral.
Oleh karena itu perlu pembinaan statistic di tingkat desa atau Nagari untuk memperbaiki data langsung dari sumbernya.
Program pembinaan desa cantik, harapan Nagari tidak hanya sebagai objek pembangunan, tetapi juga sebagai subjeknya. Nagari yang mengolah data, Nagari yang mengumpilkan data, dan datanya tersimpan di arsip Nagari, jika sewaktu-waktu ada permintaan data dari dinas, Nagari bisa langsung menunjukannya.
Di Nagari Jawi-jawi pelaksanaannya sudah di mulai di tahun 2021, dalam SK BPS ada 100 desa cantik tambahan 2021, sebelumnya dilakukan di Dharmasraya, dan pada tahun 2022 ini di adakan lagi yaitu pada Nagari Kacang.
Pembinaan yang BPS lakukan di Nagari Kacang, itu mengadopsi yang ada di Jawi_jawi, karena kebutuhan data yang sama mengenai profil Nagari.
Dalam pembinaan profil Nagari jawa-jawi telah melalui serangkai kegiatan di mulai dari tahun 2021 dan masih berlanjut sampai sekarang (2022).
Untuk pembinaan selanjutnya adalah migrasi data dari program Kobotoolbox ke aplikasi SINAWA. SINAWA adalah program dari Dinas Kominfo untuk pengelolaan data yang nantinya di bisa di akses pemerintah Nagari dalam pembuatan profil Nagari ataupun yang lain. Hilda berharap kegiatan pembinaan ini bisa diterapkan di semua Nagari di Kab. Solok, serta Aplikasi SINAWA bisa bermanfaat dimana bisa menampilkan data yang sesuai dengan kondisi lapangan dan selalu update.
Selanjutnya, acara di lanjutkan dengan Bimtek penerapan Google Earth atau Geospasial. (Admin)