Padang - Jelang keberangkatan ke daerah operasi, Papua Barat,prajurit Yonif 133/YS harus membekali diri dengan latihan yang optimal untuk mendukung pelaksanaan tugas satuan organik tersebut. Dalam perbincangannya dengan RRI, Rabu, (28/9/2022),
Irdam I/Bukit Barisan, Brigjend TNI Boni Christian Pardede menegaskan, sedetik sebelum penugasan, prajurit masih punya kesempatan untuk berlatih diri.
Diakui Brigjen TNI Boni Christian Pardede, kondisi di Papua Barat belum relatif aman. Konflik dan gejolak sewaktu – waktu bisa terjadi kapan dan dimana saja.
Oleh sebab itu, penting bagi prajurit yang akan diberangkatan ke daewrah operasi untuk melatih fisik guna kelancaran tugas teritorial, tempur dan tugas inteligen lainnya.
Seberat apa pun medan yang menghadang perjalanan tugas operasi, seorang prajurit idealnya akan tetap bertahan demi kemenangan yang ingin diraih, pergi dan kembali dari penugasan dengan jumlah personil yang lengkap.
Usai menutup latihan pratugas Yonif 133/YS, Brigjend TNI Boni Christian Pardede dihadapan 400 personil yang akan diberangkatkan di penghujung Desember 2022 menaruh harapan, prajurit senantiasa menjaga nama baik satuan dengan menciptakan kreasi dan inovasi yang mampu memberikan perubahan bagi kehidupan masyarakat di daerah.
Bagaimana kehadiran Satgas Yonif 133/YS di daerah operasi memberi kesan positif bagi masyarakat daerah yang kelanjutannya berdampak terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat di daerah penugasan.
Hal senada diungkapkan Danyonif 133/ YS, Mayor Infantri Andika Ganessakti. Menurutnya, 400 personil sudah dilengkapi latihan dari berbagai tingkatan dan jelang keberangkatan, latihan fisik yang mendukung mendukung pelaksanaan tugas teritorial, tempur dan inteligen tetap dioptimakan.
Untuk sekarang ini, Satgas Yonif 133/YS hanya menunggu perintah dari komando atas. Kapan pun prajurit TNI siap diberangkatkan untuk menjaga kedaulatan negara dari berbagai penjuru tanah air. (Penrem 032)