Padang -Lintasinter.com- Demo Mahasiswa tolak wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden di Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (11/4) berakhir ricuh.

Dilansir dari CNN Indonesia, demo diikuti mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM SI dan sejumlah organisasi lainnya. 

Aksi digelar di depan Gedung DPRD Sumatera Barat. Massa pun mendesak masuk ke gedung dewan untuk bertemu ketua DPRD Sumbar menyampaikan aspirasi secara langsung.

Tim negosiator menganjurkan agar dialog mahasiswa dilakukan dengan dua opsi, yakni pimpinan turun kerumunan massa atau perwakilan mahasiswa yang masuk ke gedung DPRD Sumbar.

Selang beberapa waktu, Ketua DPRD Sumbar Supardi datang menemui perwakilan mahasiswa lalu mereka meminta agar dapat masuk ke halaman Gedung DPRD Sumbar.

Namun, keinginan mahasiswa ditolak oleh aparat kepolisian karena alasan keamanan.

Massa tak tinggal diam. Mereka mencoba menerobos barikade aparat. Massa juga mulai membakar ban bekas di depan Gedung DPRD Sumbar.


Mahasiswa kemudian melempar batu hingga botol air mineral ke arah aparat. Polisi lantas membalasnya dengan tembakkan gas air mata.

Peserta aksi pun berhamburan. Namun, beberapa tetap bertahan sambil melempar batu.

Demo mahasiswa hari ini digelar di sejumlah kota, mulai dari Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Makassar, Kendari, hingga Ambon.

Aksi mahasiswa dan pelajar di depan Gedung MPR/DPR juga berakhir ricuh. Aparat kepolisian membubarkan massa. Beberapa orang ditangkap dan dibawa ke dalam Gedung DPR.
 
(Nya.fra)
 
Top